Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan

Novel Ranah 3 Warna

MAN JADDA WAJADA, siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Mantra bahasa Arab yang sederhana namun ampuh ini, mungkin sudah tergerus dari pikiran masyarakat Indonesia selaras perkembangan zaman.

Manjadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh niscaya akan memetik buah dari hasil kesungguhannya. Soal kesungguhan ini merupakan wujud Tuhan yang maha pemurah kepada manusia yang akan memberikan apapun hasil terhadap apapun yang menjadi kesungguhannya kepada setiap manusia, apapun golongannya.

Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup.”

Sinopsis Singkat:

Alif, lulusan Pondok Madani yang bercita-cita ingin masuk universitas negeri. Ia berjuang sangat keras sampai harus mengulang pelajaran SMA. Akhirnya, ia berhasil masuk UNPAD lewat UMPTN. Banyak rintangan yang ia lalui dalam menempuh hidupnya, apalagi setelah kematian Ayahnya yang membuat Alif hampir putus asa. Tapi buku diarynya semasa di pondok membuatnya bangkit kembali. Ingatannya kembali ke masa di mana Kyai Rais, sosok tauladan Pondok Madani, memberi nasihat dan petuah. Beliau selalu memberi jurus ampuh seperti jurus dua golok dan mantra sakti “Man shabara zhafira”. 

Sejak mengingat mantra itu, Alif selalu dapat menyelesaikan masalahnya yang terus datang. Sampai akhirnya, semua mimpi Alif tercapai. Ia berhasil menginjak tanah Amman, ke Amerika mewakili pelajar Indonesia, menjadi relawan di stasiun TV di Kanada.


Filosofi Novel “Negeri 5 Menara”

MAN JADDA WAJADA, siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Mantra bahasa Arab yang sederhana namun ampuh ini, mungkin sudah tergerus dari pikiran masyarakat Indonesia selaras perkembangan zaman.

Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh niscaya akan memetik buah dari hasil kesungguhannya. Soal kesungguhan ini merupakan wujud Tuhan yang maha pemurah kepada manusia yang akan memberikan apapun hasil terhadap apapun yang menjadi kesungguhannya kepada setiap manusia, apapun golongannya.

Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup.”


Walau Pakai Dasi, Kamu Tetaplah Buruh

Setinggi apapun pangkat yang dimiliki, Anda tetap seorang pegawai. Sekecil apapun usaha yang anda punya, Anda adalah bosnya. - Bob Sadino

Radot Simamora dalam Kompasiana, menuliskan, sebagai berikut:

Buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain" kalaulah disebut menduplikasi dengan tulisan tersebut, biarlah admin yang menentukan, berharap tidak.

Saya sendiri sejak lulus sekolah, sudah menjadi Buruh. Jadi bahasa saya saat inipun lebih condong bahasanya Buruh, bukan sebaliknya bahasa Pengusaha/Management meskipun dalam peran saya saat ini boleh dibilang level Management karena keseharian saya memang saya melayani hampir 600 Buruh, kongkritnya Buruh melayani Buruh. Mengapa dikatakan Buruh melayani Buruh, seorang Manager bahkan Direktur sekalipun menurut defenisi tetaplah seroang Buruh. Memang ada saja kekeliruan persepsi, bahwa hanya di golongan bawahlah yang Buruh, golongan kerja Manager ke atas sudah Wakil Pengusaha/Management oleh karena sehari-harinya sudah diberi kewenangan mengambil keputusan tentang operasional Perusahaan untuk dan atas nama perusahaan.









Mencintaimu adalah Segalanya

Menemukanmu adalah sebuah karunia dari Allloh swt, tidak ada yang tahu mengapa kita dipertemukan Alloh. Dengan hanya kenal dalam beberapa bulan, kita langsung menikah. Dan aku hanya orang yang tidak memiliki apa-apa, memulai dari nol, hanya sekedar pegawai bank biasa, kalau orang awam biasa menyebut dengan “tukang kredit”, yang hanya memberimu nafkah seadanya. Berbeda dengan bayangan orang-orang, bahwa pegawai bank adalah orang kaya, banyak uang. Engkau menemaniku dari nol, dari yang mulai memiliki, menempati posisi puncak sampai kembali nol lagi. Karena aku yakin mencintaimu segalanya.

Pernikahan adalah sebuah awal mulainya hidup baru, dari dua karakter yang berbeda, yang berupaya melakaukan hidup bersama. Dan aku yakin menikah bukan untuk menyamakan karakter, namun bagaimana kita bisa saling melengkapi, saling mendukung, dan saling menerima.

Diammu adalah Sedihku

Aku sangat menyukai dengan kebawelanmu, cerewet, suka dengan omelan manismu, apalagi seperti aku yang terbiasa melakukan semuanya dengan seenaknya. Meletakkan baju yang telah terpakai berhari-hari tergantung di gantungan baju, sholat yang sering aku lakukan di akhir waktu, merokok, dan banyak lainnya.



Dan... yang pasti, aku selalu mencintaimu, dalam bentuk apapun dirimu, dengan cerewetmu, aku bisa berhijrah, mulai bisa belajar mendengarkan orang lain, khususnya orang tua, menerima dengan keadaan dan selalu mencintaimu. Dan yang utama bisa lebih mengutamakan ibadah dan keluarga kita.

Tau nggak?. Rumah bakalan sepi tanpa adanya dirimu, dan aku sudah terbiasa degan mulut ramaimu. Dan yang pasti dengan adanya dirimu, salah satunya yang membuat aku bisa semangat untuk hidup, dan terus berjuang.

I Love You....

Putri Cantikmu adalah Fotocopymu

Tahun 2004, tahun 2006 dan tahun 2010 adalah tahun anugrah bagiku, karena hadirmu dalam hidupku dan hadirnya bintang dan bulanku yang hadir diantara kita. Denganmu istriku, memberi nuansa terindah, yang membuatku kuat untuk meraih asa kita.

Putri Cantikmu adalah Fotocopymu

Dan dengan cerewetmu, kita bisa mendaftar haji, dan aku masih berupaya untuk tetap menulis, agar kita bisa mengajak serta orang tua dan anak-anak untuk umroh. Kalau ditanya kapan waktunya?. Biarkan Alloh yang menentukan.

Engkau CEO Bisnis dan Kekuatan Keluarga Kita

Taukah engkau istriku, bahwa setelah hijrah dari dunia perbankan, aku semakin menyadari, bahwa engkau lah inti dari keluarga kita. Kalau kita diberikan rejeki uang banyak, semua itu adalah hakmu, untukmu. Bahkan setelah kita mulai membuka bisnis dari nol, ternyata engkau lah kunci dan otak berhasilnya bisnis kita. Dan semua hasil dari bisnis kita adalah untukmu.

Engkau CEO Bisnis dan Kekuatan Keluarga Kita


Semoga apa yang aku lakukan bisa segera menghasilkan dan usaha kita bisa segera scale up.

Love You Istriku....

Kembali ke Titik Nol dan Hadapi Tantangan 2018

Dua hari ini sepertinya menjadi hari yang luar biasa bagi saya, karena hari itu menjadi titik balik bagi saya setelah menyelami dunia bisnis. Meskipun dunia bisnis yang saya tekuni berbeda antara satu bisnis dengan bisnis yang lain. Namun hal ini tidak menjadi masalah bahkan hal ini menjadi tantangan bagi saya agar bisa berjalan bersama dan bisa sama-sama sukses di kedua jenis bisnis ini.

Seperti kita ketahui bersama, masuk dunia bisnis memiliki tantangan yang luar biasa bagi mantan karyawan seperti saya ini, apalagi saat ini bermunculan jargon-jargon tentang upaya untuk mengajak masuk di dunia bisnis. Dan berupaya memberikan pengertian bahwa bisnis adalah suatu kegiatan yang nantinya menberikan keuntungan tinggi bagi para pelakunya. Namun keuntungan tinggi yang dimaksud disini harus diartikan dengan tanda kutip.
 
Success Entrepreneur
Motivasi Sukses (Picture from Hendy Setiono Facebook)

Maksudnya adalah tidak serta merta mendapatkan keuntungan langsung, namun melewati proses panjang, mulai dari mempersiapkan bisnis apa yang dimasuki, sampai dengan mendatangkan calon pembeli untuk membeli produk yang kita jual.

Begitu dengan saya, setelah resign dari pekerjaan yang membesarkan saya, saya pun mencoba membuka beberapa usaha yang salah satunya adalah bisnis kuliner. Jatuh bangun membuka bisnis ini, mulai membuka di pinggir jalan sampai bisa menyewa tempat usaha sendiri. Luar biasa jatuh bangun di bisnis ini.

Selain mencoba bisnis kuliner, yang puji syukur bisa membuat kami bertahan hidup, saya pun mencoba serius masuk dunia menulis melalui blogging dan wordpres. Yang pasti sangat tidak mudah untuk masuk dunia ini. Sama halnya dengan bisnis real seperti kuliner ini, perlu adanya pondasi yang kuat, bukan serta merta dengan membeli alat kita bisa langsung menghasilkan, ternyata hal ini menjadi tantangan bagi kita.

Menjadi blogger memiliki tantangan yang luar biasa, selain harus bisa melakukan riset keyword, kita juga dituntut memiliki kesabaran yang luar biasa. Kalau kita tidak memiliki ilmu SEO, minimal harus memiliki ketekunan dengan rajin posting. Dengan banyaknya posting yang kita lakukan berarti membuat pondasi atas tulisan yang kita buat. Kebanyakan dari kita sering terpesona dengan penghasilan blogger senior, setidaknya jadikan itu sebagai motivasi untuk maju. Ambil contoh para senior dalam ngeblog misalnya Sumbodo Malik, Linda Ikeji dan banyak lagi lainnya,pasti jatuh bangun dalam membangun bisnis ini.

Selanjutnya semoga tulisan ini bisa menjadi semangat untuk menghadapi tantangan di tahun 2018 dan sukses dalam membuat blog dan menjadikan titik nol ini sebagai tonggak awal untuk sukses dan maju.

Selamat Datang Tahun 2017

 

Catatan Tahun 2016

Puji syukur selalu kepada Alloh SWT Yang Maha Cinta dan Maha Sayang kepada kami, sehingga kami masih diberikan keanugrahan untuk selalu bersyukur kepada-Nya. Di penghujung tahun 2016 tidak banyak yang bisa saya sampaikan kecuali ungkapan syukur yang besar sekali atas segala kenikmatan rezeki, kenikmatan sadar akan Iman untuk kembali selalu pada-Nya.

Mendekati tahun 2016 yang akan berakhir, saya bersama keluarga tidak ada dan memang tidak pernah memiliki rencana menghabiskan waktu di akhir malam sampai pagi, namun yang berbeda di tahun ini saya hanya ingin menikmati akhir tahun 2016 bersama keluarga kecil saya dengan berkeliling kota dan makan sore dengan rezeki halal dari Alloh.

Bisa dibilang tulisan ini adalah refleksi di tahun 2016 dan harapan saya di tahun 2017 nanti. Bisa juga dibilang tulisan ini menggambarkan tentang kenikmatan kuliner. Ya semuanya bisa jadi.

Di sore tadi pun, saya mengajak anak-anak selain jalan-jalan juga menikmati kuliner di belakang ruko tempat usaha saya, meskipun hanya kuliner bebek, namun rezeki dari Alloh itu luar biasa, nikmat banget.

Nikmatnya nasi bebek
Nikmatnya nasi bebek

Begitu juga dengan anak-anak, dengan senyum renyahnya, dan kegembiraan di akhir tahun membuat saya dan istri sangat terhibur. Kegembiraan dan kebahagian inilah yang kami cari dan kami miliki. Berbeda dengan dahulu, saat saya masih mengejar dunia semata-mata, berharap mendapatkan uang yang lebih sampai meninggalkan keluarga hanya untuk hitungan rupiah yang setelah dikalkulasi tidak mendapatkan apa-apa, bahkan bisa dikatakan minus. Namun sekarang Alhamdulillah setelah murni kembali ke jalan Alloh dan hanya berdagang, yang mungkin dimata orang-orang sangat sepele, namun kami sangat bahagia, dan ternyata rezeki tidak murni uang semata. Bisa selalu berkumpul bersama keluarga itu juga rezeki yang tiada terhingga.

Kegembiraan bersama merekalah yang dicari, bisa menemani mereka disaat mereka membutuhkan waktu kami, perhatian dan kasih sayang, mungkin hal ini tidak bisa diukur dengan materi, namun kami yakin bahwa semua yang kami curahkan meskipun tidak untuk saat ini, namun kami akan memetiknya suatu saat nanti sebagai ladang investasi kami diakhirat. Inshaallah.

Sebagai instropeksi di tahun 2016, dan cermin agar tidak terulang adalah:
  1. Jangan berharap pada manusia, berharapnya hanya pada Alloh semata.
  2. Jangan berburuk sangka pada orang lain apalagi pada Alloh.
  3. Jangan lagi telat apalagi telat sholat...sedih banget, dulu kerja aja diusahain datangnya sebelum jam masuk, lha pas sholat molor-molor waktunya...sedih banget waktu mengingat masa itu. Kalau sekarang belajar untuk selalu on time.
Selain catatan itu, namun di tahun 2016 ini ada hal menggembirakan yang sangat luar biasa:
  1. Alhamdulillah usaha mulai berjalan dengan baik dan cukup untuk menghidupi kami sekeluarga.
  2. Saya bisa meluangkan waktu untuk menulis meskipun hanya tulisan kecil.
  3. Yang luar biasa adalah dikenalkan Alloh pada orang-orang yang bisa mengarahkan untuk menjadi lebih baik, bahkan di detik-detik penghujung waktu tahun 2016 ini malah bisa berkenalan dan diajak hal yang baik terutama dalam menulis. Semoga di tahun 2017 saya bisa mendapatkan rezeki yang luar biasa dari menulis.

Harapan dan Semangat Tahun 2017

Setelah menikmati sore, kami hanya pulang dan bersantai di rumah. Tidak ada rencana apa pun keculai harus tidur sore, setelah Sholat Isya. Tidak ada kegiatan apa pun, hanya saya dan keluarga ingin menikmati rezeki Alloh di awal tahun 2017 dengan rezeki “Sholat Tahajud”. Karena dengan memulai awal tahun dengan beribadah, saya yakin kehidupan di tahun 2017 akan menjadi lebih baik. Dan Alloh selalu menerima dan mengabulkan doa yang baik.

Gambar dari Instagram: nikahasik

Terinspirasi dari gambar di Instagram, membuat saya diingatkan bahwa mengawali semuanya dengan hal yang baik, terutama di awal tahun 2017 ini.

Harapan di tahun 2017 ini adalah:
  1. Kami sekeluarga selalu diberikan rezeki sehat.
  2. Bisa ber-umrah bersama keluarga di tahun 2017.
  3. Menghasilkan rezeki halal melalui menulis, dan menulis yang baik-baik saja, dan yakin bahwa tulisan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik juga.
  4. Bisnis keluarga kami menjadi semakin berkembang dan memiliki tempat yang baik sesuai dengan harapan kami. Nah yang jadi pertanyaan, modal dananya dari mana? Ya sih, saya hanya bisa menjawab, minta pada Alloh saja, pasti dikabulkan, sama waktu mulai usaha dulu.

Amiiin, tidak banyak memang namun kami berharap kehidupan kami dan kawan-kawan sekalian menjadi lebih baik. Yuk, nanti sholat tahajud biar selalu disayang sama Alloh, dan jangan lupa jamaah subuhnya dimasjid dan Dhuha juga ya, biar rezekinya mengalir terus.

Semoga...

Tongas, 31 Desember 2016

Jangan Berharap

Catatan kecil ini untuk mengingatkan saya bahwa dalam hidup itu “jangan berharap”.

Hari ini begitu luar biasa bagi saya, karena pagi ini saya serasa diingatkan akan hidup. Bagaimana tidak, dengan kesibukan yang luar biasa setelah resign dari pekerjaan yang luar biasa menyedot waktu dan perhatian hanya untuk pekerjaan, dan saat ini sebagai seorang yang menghabiskan waktu di usaha milik sendiri, saya juga meneruskan hobi yang dulu sempat saya kerjakan di sela-sela pekerjaan yaitu menulis termasuk salah satunya adalah nge-blog.

Menjadi seorang blogger memang bukan cita-cita dan harapan saya dari awal, saya sendiri pun mengenal ngeblog tahun 2012 dan itu pun karena ingin mengaktualisasikan beberapa bahan untuk mengajar, saat itu memang saya kerap menjadi pengajar di sebuah Bank BUMN di Surabaya. Dan blog itu pun hanya berisi beberapa tulisan, setelah itu vacuum.

Jangan berharap
Jangan berharap

Dan tulisan yang lain, ada yang berisi tentang kuliner, travelling, manajemen, finance dan lain-lain, masih dalam tahap penulisan dan belajar. Adanya dorongan dan harapan untuk mendapatkan uang dari hasil menulis, terutama ajakan dari kawan untuk memasukkan ke program adsense, mengakibatkan saya kemrungsung dalam menulis, tidak lagi menulis dari hati, akhirnya menulisnya pun menjadi asal-asalan, tidak terjadwal, tidak terprogram, akhirnya lebih banyak menyesal karena harapan menulis yang tidak terlaksana diakibatkan faktor kemrungsung tadi dan kenyataan ditolak adsense berulang kali malah membuat saya ingin lebih banyak menulis, tapi yang saya sayangkan adalah hanya untuk memperbanyak tulisan bukan untuk menulis dengan kualitas.

Akhirnya baru tadi saya seperti disadarkan, bahwa semua itu berproses, seperti bisnis kecil yang saat ini sudah berjalan hampir 3 tahun, hanya kuliner kecil di sebuah ruko, itu pun melalui liku-liku yang menurut saya luar biasa, dari yang berdasi menjadi yang hanya berkaos dan bercelana pendek doang.

Begitu juga dengan menulis di blog atau nge-blog ini, sejak pagi tadi, merenung harus mulai dari titik nol, menulis dengan hati, berproses, dan tidak boleh mengharap apa pun... “Just writing and keep to writing”.
Sama seperti yang disampaikan maestro bisnis idola saya, Om Bob Sadino, “Dalam melakukan sesuatu apalagi berbisnis, “Jangan berharap”, berharap besar maka menyesalnya juga besar, berharapnya kecil maka menyesalnya pun kecil. Kalau bisa jangan berharap”.

Satu lagi yang membuat saya tergugah agar tidak kemrungsung, salah satu tulisan guru kumon anak saya yang ditujukan untuk kami sebagai orang tua, bahwa keberhasilan dalam belajar adalah konsisten, dan yang paling utama adalah menjalankan rencana yang ada dengan penuh komitmen, secara konsisten dan mandiri. Beliau juga menuliskan  bahwa kebanyakan siswa hanya bersemangat di awal, namun mulai lemah, malas dan dan enggan di tengah jalan. Dan akhirnya kita tidak pernah sampai menuju puncak atau pun merasakan keberhasilan meskipun sudah memiliki bahkan merancang hal-hal hebat. Satu lagi tulisan Ibu Nabilah Faza - Guru Kumon, beliau menggaris bawahi hal yang sangat menyentil saya, yaitu dengan “melakukan dan menyelesaikan”, yang maksudnya melalukan yang telah dimulai dan menyelesaikan semua yang telah dikerjakan.

Yess...komitmen untuk melakukan dan menyelesaikan adalah hal penting dalam menulis. Sejak sekarang, saya pun harus mulai berdamai dengan hati, mengembalikan lagi niat untuk menulis dengan hati, bersabar dalam menulis dan menikmati proses dalam menulis, belajar banyak hal dalam nge-blog serta mengatur jadwal dalam menulis, serta menghidupkan lagi blog yang lama tidak saya datangi.

Terima kasih untuk segalanya, khususnya Alloh yang selalu mengingatkan dalam bentuk yang selalu tidak terduga. Amiin


Bromo, 27 November 2016