Tampilkan postingan dengan label Humor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Humor. Tampilkan semua postingan

Semangat Belajar Lagi di Sekolah

Sepertinya sudah waktunya anak-anak untuk belajar lagi di sekolah. Meskipun hanya satu jam dua jam, namun masuk sekolah tersebut lebih baik daripada harus belajar online di rumah. Apalagi saat ini wabah pandemi sudah menurun drastis, sangat wajar bagi para orang tua mendorong Pemerintah agar kegiatan pembelajaran aktif di sekolah mulai dilakukan lagi.

Banyak hal yang menyebabkan anak-anak harus belajar lagi di sekolah, salah satu alasan utama adalah pembelajaran online membuat anak-anak menjadi malas belajar dan malah keranjingan bermain gadget, yang membuat mereka sudah malas membuka buku, meskipun dilakukan pembelajaran online sjak awal pandemi.


Kami para orang tua pun sangat mendukung hal solutif dari Menteri Pendidikan untuk mengadakan pembelajaran aktif. Kalau pun ada yang memprotes, anggap saja hal yang wajar karena semua pasti ada yang senang dan tidak senang.

Semoga ajang pembelajaran offline bisa memberikan secercah harapan, agar anak-anak bisa lebih kreatif dan semagat lagi dalam belajar.

Terserah

 

  • Kami sudah lama bertarung mengadu nasib sendiri.
  • Kami sudah lama ketemu birokrasi  brengsek.
  • Kami sudah lama susah dapat akses bantuan bimbingan dan permodalan dari pemerintah.

    TERSERAH
    Ilustrasi

  • Kami tidak pernah mengeluh dalam mengembangkan usaha kecil kami.
  • Kami sudah biasa dengan kondisi sakit.
  • Kami sudah terbiasa mencari solusi. 
  • Kami terbiasa menciptakan peluang, tindak menunggu peluang.
  • Kami sudah biasa membuang energi negatif, kami ganti dengan energi positif.
  • Subsidi BBM sudah selayaknya diterima untuk kami rakyat kecil.
  • Mau presidennya Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, Jokowi ataukah nanti Prabowo atau siapa pun, sudah seharusnya menghapuskan subsidi BBM yang lebih banyak dinikmati orang kaya yang punya kendaraan dengan CC besar, maling-maling BBM dilaut, dan lain-lainnya.


  • Semoga pengalihan subsidi BBM ini bisa dinikmati semua rakyat miskin dan hampir miskin, dinikmati para petani, nelayan, peternak, dan dinikmati anak cucu kita yang sedang giat belajar dan juga dinikmati UKM yang sedang merintis wirausaha.
  • Saudara kita di Papua juga sudah lama bayar bensin 1 liter di atas Rp. 10.000,-. Saya mau komplain BBM naik. Saya malu, mereka cari rejeki sulit, mau telpon saja nggak ada sinyal, mau sekolah jalan kaki berkilo-kilo.


Dari: Triangga Bayu